WFH dan WFO
Apa itu WFO?
Dilihat dari namanya, Anda mungkin sudah dapat menebak apa maksudnya. Work From Office (WFO) berarti mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya di kantor.
Istilah ini mulai menggema semenjak adanya virus Corona yang menyebar di awal tahun 2020. Setelah para karyawan melakukan work from home, kini work from office sudah mulai berlaku.
Meskipun tetap harus ada protokol-protokol yang harus dipatuhi dengan ketat.

Alasan Kinerja Karyawan Memburuk Selama WFO
Namun, ketakutan akan keadaan, kecemasan jika nantinya dapat membawa virus untuk keluarga, pekerjaan yang bertambah bebannya lantaran banyaknya pemangkasan tenaga kerja di awal tahun 2020, dapat menjadi faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat produktivitas.
Akibatnya, kinerja pun semakin memburuk lantaran rasa tekanan dari berbagai titik keadaan yang melelahkan fisik dan mental.
Selain itu, ada faktor lain yang membuat kinerja para pegawai memburuk selama WFO,
di antaranya:Â
1. Pekerjaan yang Seakan Tidak Ada Habis-Habisnya
Keadaan ekonomi di awal tahun 2020, begitu memburuk, membuat banyak perusahaan terpaksa harus memulangkan para tenaga kerjanya ke rumah masing-masing.
Alhasil, pegawai lain yang ada harus membackup pekerjaan dari pegawai yang terkena kasus dirumahkan tersebut.
Waktu untuk istirahat akan semakin berkurang dan tekanan untuk harus segera menyelesaikan pekerjaan semakin tinggi. Maka, terasa jika pekerjaan seakan tidak pernah ada habisnya.
Baca juga: 5 Masalah Kinerja Karyawan yang Harus Disadari Perusahaan
2. Atasan yang Buruk, yang Menuntut Serba Mendadak
Setiap individu memiliki sifat yang berbeda. Kadang kala, atasan yang senang bekerja spontan, instan bak Bandung Bondowoso yang diminta membuat patung dalam semalam justru akan semakin menurunkan kinerja pegawai.
Mengapa?
Sebab, tekanan yang dirasakan akan semakin tinggi, dan dapat berujung ke stres dan enggan lagi mengerjakan tugas yang diberikan.
3. Burn Out
Stres dan kelelahan dalam bekerja dapat memicu terjadinya burn out terhadap tugas-tugas yang harus dikerjakan. Terlebih ketika task semakin menumpuk, deadline mepet, tetapi tidak ada tim yang dapat membantu.
Alhasil burn out akan semakin besar. Tingkat produktivitas akan menurun drastis, lantaran Anda hanya akan bergonta-ganti ingin menyelesaikan tugas-tugas yang ada, tetapi nyatanya tidak ada satupun yang selesai.
4. Individual dan Tidak Ada Rasa Memiliki
Sense of belonging, perasaan terikat dan seakan memiliki perusahaan tersebut dan berada di dalamnya menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh setiap pegawai.
Jika rasa itu sudah tidak ada, dan keinginan untuk bekerja sendiri jauh lebih kuat, dapat dipastikan performa kerjanya akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
Baca juga: Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan? Pakai Indikator dan Metode Ini!
Lalu, Bagaimana Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan?
Jika Anda seorang leader atau HR yang menemukan pegawai dalam perusahaan mengalami permasalahan-permasalahan tersebut, dapat mengikuti tips-tips ini agar performanya semakin membaik.
Di antaranya:Â
1. Sense of Belonging
Pertama, bangun dulu rasa memiliki dan keterkaitan antara pegawai tersebut dengan perusahaan.
Caranya dengan melibatkan pada semua kegiatan yang diadakan oleh perusahaan seperti outbond, monday sharing, wednesday happy, lunch together, atau hal lainnya.
Dari situ, mulai buka obrolan ringan untuk mengakrabkan diri. Dari pihak perusahaan pun dapat mengadakan acara yang dapat meningkatkan rasa kekeluargaan pada diri pegawai.
2. Komunikasi yang Baik
Sebagai seorang leader atau HR, tentunya Anda memiliki hak untuk mengajaknya berbicara secara rahasia berdua, untuk mengetahui lebih dalam apa yang menjadi penyebab performa kerja menurun. Dari sanalah, akan ditemukan solusi yang tepat nantinya.
Misal, karyawan tersebut mengalami permasalahan dalam komunikasi yang buruk terhadap tim dan selalu ingin bekerja mandiri;
Maka Anda dapat mulai memintanya untuk bekerja sama dalam tim yang kecil, yang berada di bawah bimbingan Anda sebagai seorang leader.
Dari dalam tim tersebut, bantu pegawai tersebut untuk menjalin komunikasi yang intens dengan tim.
3. Tugas yang Wajar dan Sesuai
Setiap pegawai telah memiliki peranan dan tanggung jawabnya masing-masing.
Maka, untuk menghindari burnout akibat tidak ada habisnya pekerjaan yang harus dilakukan, Anda dapat memberikan tugas yang wajar dan secukupnya, tentunya masih dalam lingkup job desc yang telah disepakati.
Pahami kondisi jika pegawai juga memerlukan waktu istirahat untuk menyegarkan pikiran, sehingga kurangi untuk terlalu menekannya.
Itulah alasan kenapa kinerja pegawai bisa memburuk selama WFO. Namun Anda tidak perlu khawatir, tips-tips di atas dapat Anda terapkan mulai dari sekarang ketika melihat kinerja karyawan sudah mulai memburuk.
Pastikan Anda selalu memantau kinerja para pegawai Anda, sebab masa depan perusahaan Anda bergantung pada kualitas para pegawai Anda.
Butuh Karyawan Outsource Berpengalaman?
Hubungi Tim Sampingan segera!
Sampingan menyediakan karyawan outsource berpengalaman seperti staf logistik, driver, kurir, admin, SPG, customer service, hingga barista.
Baik full time ataupun half time, dalam waktu 24 jam, karyawan outsource dari kami siap bekerja untuk Anda.
Pelajari lebih lanjut di Sampingan.co.id.