Perusahaan pasti ingin mengoptimalkan produktivitas tenaga kerja yang dimilikinya, namun kemampuan dan kapasitas tenaga kerja ada batasnya. Ketika hal tersebut terjadi, memanfaatkan tenaga kerja outsourcing bisa menjadi solusi yang tepat.
Hingga saat ini masih banyak perusahaan yang belum sadar bahwa mereka sudah membutuhkan dukungan tenaga kerja outsource sehingga berakibat pada turunnya produktivitas perusahaan. Kendala tersebut bisa diatasi jika Anda cermat melihat tanda yang menjadi indikator bahwa perusahaan membutuhkan tenaga kerja outsource. Berikut indikator-indikatornya:
Perusahaan Mulai Kesulitan Memenuhi Pesanan dari Customer
Perusahaan wajib mampu memenuhi pesanan. Misalnya ketika harus membuat produk yang dipesan oleh pelanggan. Karyawan di perusahaan harus bisa menyelesaikannya sesuai tenggat waktu. Namun, jika pesanan tidak bisa diselesaikan tepat waktu karena beban kerja karyawan yang berlebihan, maka hal itu merupakan indikasi bahwa perusahaan sudah membutuhkan dukungan outsourcing.
Kesulitan pemenuhan pesanan seringkali terjadi pada masa-masa sibuk. Meskipun lembur sudah dilakukan, namun tetap saja pesanan tidak bisa terselesaikan dengan baik. Jika ini berlangsung cukup lama maka produktivitas karyawan akan menurun sehingga berakibat pada turunnya tingkat kepuasan pelanggan.
Perusahaan perlu memanfaatkan tenaga kerja outsource sebagai solusi tenaga kerja pada masa sibuk, dan tidak mengabaikan pesanan yang telah diterima.
Banyak Karyawan Yang Mengerjakan Beberapa Pekerjaan Sekaligus
Indikator kebutuhan tenaga kerja outsource lainnya adalah terdapat banyak karyawan yang harus mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Sebagai contoh, karyawan di bagian produksi yang bertugas untuk mengemas produk, juga harus mengirim produk tersebut ke pelanggan. Hal ini menandakan karyawan tersebut sedang menjalankan dua pekerjaan bersamaan. Kondisi ini bisa merupakan pertanda bahwa perusahaan kekurangan tenaga kerja.
Seorang karyawan biasanya direkrut untuk mengisi satu posisi tertentu. Namun, jika pada akhirnya diminta untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, langkah ini bisa menjadi kontraproduktif. Terdapat risiko yang menyertai di balik penerapan multitasking di perusahaan. Karyawan tidak akan optimal dalam bekerja jika harus mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus.
Banyak Kesalahan Dalam Pekerjaan yang Memakan Biaya Tinggi
Kesalahan dalam bekerja yang disebabkan oleh tenaga kerja sebaiknya dihindari dan diusahakan untuk nihil. Kalaupun ada, sebaiknya kesalahan tersebut tidak memberikan efek yang besar.
Namun, jika yang terjadi sebaliknya, perusahaan harus melakukan investigasi mendalam. Salah satu kemungkinan akar dari masalahnya terletak pada tenaga kerja di perusahaan. Karyawan tidak bisa fokus menjalankan pekerjaannya dengan baik karena beban kerja yang terlalu tinggi atau tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Penambahan tenaga kerja outsource dapat membantu mengurangi load pekerjaan sehingga dapat meminimalisir dan menghilangkan kesalahan pada kegiatan bekerja.
Anggaran Untuk Tenaga Kerja Permanen Mulai Menipis
Perekrutan karyawan full-time memerlukan biaya yang tinggi. Mulai dari biaya rekrutmen, biaya gaji maupun benefit lain untuk mengikat karyawan secara permanen.
Menggunakan pekerja Outsource akan mendukung penyelesaian pekerjaan dengan biaya lebih rendah dibanding merekrut karyawan permanen.
Selain itu, pemanfaatannya bisa disesuaikan sesuai kebutuhan. Perusahaan akan menggunakan tenaga kerja outsource hanya pada masa tertentu. Dari segi biaya, hal ini juga lebih efektif.
Kesulitan Mendapatkan Talenta Tepat
Selama ini perusahaan mungkin sudah berusaha mencari talenta yang tepat untuk mengisi satu posisi. Namun, kegagalan rekrutmen berulang kali dapat pula menjadi indikator perusahaan butuh dukungan tenaga kerja outsource.
Kegagalan tersebut bisa terjadi karena berbagai hal seperti ketiadaan tim rekrutmen di perusahaan atau kesulitan mendapat akses ke talent pool yang tepat. Hal itu mengakibatkan perusahaan tidak mampu mendapat talenta yang cocok untuk posisi yang dibutuhkan.
Ketika kondisi tersebut terjadi, perusahaan berarti sudah membutuhkan outsourcing. Dengan alih daya, perusahaan bisa mendapatkan pekerja dengan skill yang dibutuhkan secara mudah dan cepat. Langkah ini akan menghemat biaya dan tenaga yang dikeluarkan untuk rekrutmen tenaga kerja.
Waktu Karyawan Banyak Habis Untuk Pekerjaan Rutin
Jika karyawan hanya mempunyai waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan rutin, perusahaan akan terjebak dalam kondisi yang sama, dan tidak ada inovasi yang dihadirkan. Hal tersebut jelas bisa berdampak buruk bagi kelangsungan bisnis, terutama dalam menjaga posisi strategis dibandingkan dengan kompetitor serupa.
Maka dari itu, perusahaan perlu mencari penyebab yang memicu karyawan hanya mengerjakan pekerjaan rutin. Bisa jadi, banyak pekerjaan administratif atau yang kurang berdampak besar bagi perkembangan bisnis yang harus dijalankan.
Tenaga kerja outsource bisa dipekerjakan untuk berbagai pekerjaan tersebut. Hal ini akan memberi waktu dan tenaga bagi karyawan untuk menjalankan pekerjaan strategis yang lebih berdampak bagi kemajuan perusahaan.
Tenaga kerja outsource mampu menjadi solusi jika dimanfaatkan secara tepat. Perusahaan tidak perlu ragu menggunakannya jika memang terdapat tanda-tanda yang menunjukkan adanya kebutuhan untuk menggunakan tenaga kerja outsource.
Akan tetapi, untuk memastikan outsourcing berjalan baik, pemilihan vendor sangat krusial. Disarankan untuk memilih pihak yang berpengalaman dan punya reputasi baik. Dengan talent pool yang besar dan tersebar di 80 kota di Indonesia, Sampingan siap menyediakan tenaga kerja outsource sesuai kebutuhan. Terdapat 850 ribu lebih tenaga kerja yang siap dipekerjakan hanya dalam waktu 24 jam untuk mendukung penyelesaian pekerjaan yang diinginkan.