Rekrutmen sering memakan waktu dan tenaga. Padahal, semua bisa dipermudah dengan teknologi. Saat ini, otomatisasi perekrutan sudah dimungkinkan.
Proses perekrutan bukan perkara sepele. Glassdoor menyebutkan perekrutan tercepat diselesaikan dalam 12 hari. Sedangkan yang paling lama mencapai 50 hari.
Itu baru aspek waktu. Tenaga dan biaya yang dikeluarkan pasti tinggi. Oleh karenanya, kemampuan untuk mempersingkat dan mempermudah rekrutmen akan sangat berarti.
Terkait hal tersebut, otomatisasi perekrutan bisa menjadi jawaban. Teknologi pada zaman sekarang telah memungkinkan hal tersebut dilakukan.
Bagaimana caranya? Ini sejumlah langkah yang dapat Anda ambil untuk otomatisasi rekrutmen.
Saring Dengan Video
Dalam wawancara, proses rekrutmen tidak lepas dari wawancara. Pada tahap awal, hal ini bisa dilakukan lebih cepat dengan menjalankan saringan melalui video.
Kandidat bisa diberi tugas untuk mengirimkan video untuk menjawab aneka pertanyaan yang biasa diberikan untuk wawancara. Hasilnya dikirim secara online di saluran tertentu yang telah disediakan.
Hal ini akan menghemat waktu wawancara. Tim perekrut bisa menyeleksi dengan lebih cepat, tanpa perlu khawatir kehilangan kandidat berkualitas.
Buat Jadwal Online
Ketika saringan awal telah dibuat dan masih memerlukan wawancara lanjutan, pembuatan jadwal online bisa mempermudah. Tim Human Resources tinggal menyiapkan jadwal yang bisa dilihat oleh kandidat. Lalu, kandidat diminta untuk memilih sesuai slot yang tersedia.
Sistem ini sederhana namun efektif dalam mempercepat proses rekrutmen. Tim HR tidak perlu sibuk mencarikan slot yang kosong. Nanti kandidat yang aktif memilih waktu yang tersedia, sehingga wawancara bisa dilakukan.
Rancang Aplikasi Perekrutan
Semua proses rekrutmen bisa dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi perekrutan yang dapat diakses oleh kandidat maupun Tim HR. Andai mampu merancangnya dengan baik, perekrutan bisa berjalan otomatis.
Dari aplikasi tersebut, data kandidat akan terlihat. Tim HR tinggal melakukan evaluasi dan mengambil tindakan. Proses rekrutmen pasti lebih cepat dan mudah.
Bangun Komunitas Kandidat
Perusahaan bisa mempermudah rekrutmen dengan membangun komunitas yang berisi talenta-talenta terbaik. Mereka bisa merancangnya agar setiap orang yang punya kualifikasi masuk ke sana.
Hal ini penting bagi talent pipeline. Jika banyak talenta berkualitas di dalam komunitas kandidat, maka mereka bisa diarahkan menjadi karyawan.
Ini akan mempermudah rekrutmen. Perusahaan tidak perlu lagi mencari-cari kandidat. Di komunitasnya telah ada stok, sehingga mereka bisa memilih yang dirasa cocok dengan kebutuhan kerja.
Minta Masukan Kandidat
Evaluasi diperlukan untuk memperbaiki kekurangan proses rekrutmen. Hal itu bisa didapat dengan meminta masukan dari para kandidat yang gagal bergabung. Minta pendapatnya dan jadikan sebagai bahan pembelajaran.
Proses ini bisa dilakukan secara otomatis. Buat sistem yang mewajibkan pihak kandidat dan tim rekrutmen untuk memberi evaluasi secara langsung. Hal ini akan memperbanyak data dan masukan terkait rekrutmen.
Gunakan CRM Dalam Rekrutmen
Untuk memastikan semua proses berjalan otomatis, segera gunakan Candidate Relationship Management (CRM) dalam proses perekrutan. CRM akan mampu memangkas aneka proses yang merepotkan dalam rekrutmen.
Bukan hanya itu, CRM memastikan banyak proses berjalan secara otomatis. Informasi kandidat, jadwal wawancara, hingga hasil seleksi bisa dimasukkan ke sana. Nanti Tim HR akan mudah mengambil data untuk mengambil keputusan.
CRM juga membantu perekrutan akan lebih akurat. Data-data yang disajikan akan objektif dan bebas bias. Rekrutmen bisa lebih efektif.
Lakukan beberapa langkah tersebut agar perekrutan karyawan berjalan otomatis. Energi, tenaga, dan biaya yang biasa dikeluarkan untuk rekrutmen akan lebih rendah.