Pemahaman mengenai hal-hal terkait penjualan sangat vital bagi tim sales. Wawasan mendalam untuk mendukung pekerjaan jadi dimiliki. Maka dari itu, sales tracker sangat dibutuhkan.
Di atas kertas, pekerjaan tim sales terkesan mudah. Mereka tinggal menjalankan tiga langkah, yakni mendapatkan lead, menggiringnya menjadi prospect, serta mengubahnya menjadi customer.
Namun, dibalik hal tersebut, banyak aneka pekerjaan lain yang harus dilakukan. Beberapa di antaranya seperti mengajukan penawaran, melakukan pertemuan, menjalankan negosiasi harga, sampai mempersiapkan dokumen-dokumennya.
Hal-hal yang dipaparkan itu masih sebagian kecil. Bisa jadi terdapat aneka proses lain yang tidak kalah rumit. Jenis dan bentuknya tergantung dari bidang usaha yang ditekuni.
Semua itu masih ditambah dengan penanganan calon pelanggan atau klien yang berbeda-beda. Mungkin saja jumlahnya bukan satu, melakukan puluhan, atau bahkan ratusan.
Bayangkan semua itu. Tentu saja banyak proses yang mesti dijalankan dalam menggiring lead menjadi pelanggan. Terkait hal tersebut, sales tracker menunjukkan peran vitalnya. Sales tracker akan mampu bertindak sebagai pemandu dan pemberi wawasan terhadap proses penjualan yang dilakukan.
Definisi Sales Tracker
Untuk mengetahui secara persis maksudnya, pemahaman mengenai definisi sales tracker diperlukan. Sales tracker bisa dipahami sebagai perangkat yang mampu memberikan pandangan menyeluruh terhadap semua proses penjualan.
Secara mudah, sales tracker mencatat semua aktivitas terkait penjualan. Misalnya permintaan penawaran produk atau layanan, perbincangan antara tim sales dengan calon pelanggan, hingga mengenai pertemuan yang dijalankan untuk menindaklanjutinya.
Sales tracker merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam tim sales. Sebelumnya tim penjualan sering hanya melacak kegiatan penjualan secara manual. Hal ini memakan waktu serta memiliki potensi kesalahan yang cukup besar.
Risiko tersebut bisa diantisipasi dengan menggunakan sales tracker. Semua aktivitas terkait penjualan akan tercatat sehingga menghadirkan wawasan penting bagi tim penjualan.
Kegunaan Sales Tracker
Selain mencatat semua kegiatan penjualan, sales tracker juga mampu menjalankan berbagai hal berikut ini:
1. Mengidentifikasi Hal yang Berujung Penjualan
Sales tracker mampu mendeteksi hal yang berpotensi menjadi penjualan. Contohnya telepon berulang kali dari calon pelanggan sehingga perlu ditindaklanjuti.
2. Meningkatkan Proses yang Krusial
Sales tracker dibekali kecerdasan khusus yang mampu mendeteksi proses yang krusial dalam penjualan. Misalnya mampu memberi skor setiap lead. Ketika ada lead yang dinilai berprospek besar berdasarkan skor, maka bisa jadi sales tracker mampu menjadwalkan pertemuan secara otomatis.
3. Memperkuat Aktivitas yang Mendorong Penjualan
Sales tracker bisa memberi rekomendasi kegiatan yang mendorong penjualan. Tim sales dapat memperkuatnya. Contohnya ketika rekomendasi terbukti membuat sales meningkat. Maka, tim sales bisa merancang sistem agar pelanggan mau merekomendasikan produknya ke pihak lain.
4. Menutup Transaksi Penjualan
Sales tracker bisa mencatat semua hal hingga akhirnya penjualan terjadi. Ini bisa menjadi bahan analisis tim sales. Sebagai contoh, mereka jadi tahu lead seperti apa yang paling berprospek dari data yang dihadirkan oleh sales tracker. Penjualan yang menjadi tujuan akhir bisa dilakukan.
Sales tracker tidak hanya mencatat aktivitas penjualan. Sistem ini mampu mengolah semuanya menjadi data-data yang penting bagi peningkatan kinerja.
Misalnya tim penjualan ingin tahu seperti apa metode penjualan yang paling efektif. Mereka dapat melacak semuanya dari data sales tracker. Seharusnya semuanya tergambar dengan jelas.
Setelah mengetahuinya, tim penjualan dapat mengambil langkah. Program yang mendukung metode penjualan tersebut semakin diperkuat supaya tingkat penjualan meningkat.
Wawasan seperti ini memberi arti penting bagi tim penjualan. Oleh karenanya, sales tracker harus mulai dipertimbangkan untuk dimiliki.
