Prediksi penjualan sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis. Mampu memproyeksinya secara akurat akan mendukung perencanaan bisnis yang baik.
Akan tetapi, menjalankan proyeksi penjualan harus berhati-hati. Jangan sampai prediksinya tidak akurat. Kebanyakan yang terjadi, jumlahnya dinilai terlalu tinggi. Akibatnya, ketika hasil penjualan yang riil diperoleh, pelaku bisnis merasa kaget karena jauh di bawah perkiraan.
Agar hal tersebut tidak dialami, prediksi penjualan harus dilakukan sebaik mungkin. Berikut ini beberapa langkah untuk memastikan akurasinya lebih baik.
1. Lihat Data Saat Ini
Sebagai awal untuk memprediksi penjualan, lihatlah data-data yang selama ini dimiliki. Misalnya dengan melihat hasil sales yang sudah dicapai sejauh ini. Catat semuanya, mulai dari pembelian yang dilakukan satuan atau mungkin sales dalam jumlah besar yang didapat dari reseller atau sebuah perusahaan.
Data-data tersebut penting untuk dijadikan pegangan dalam melakukan analisis penjualan. Nanti dari data tersebut bisa diketahui jumlah penjualan dalam kurun waktu tertentu hingga tren penjualan yang terjadi. Berangkat dari sana, perkiraan ke depan dapat dibuat.
2. Analisis Kondisi Pasar dan Calon Pelanggan
Guna mempertajam analisis untuk prediksi penjualan yang akurat, segera lakukan analisis kondisi pasar maupun demografi calon pelanggan yang ditarget. Lihat situasi terkini dan kemungkinannya ke depan. Apakah ada kemungkinan pasar tengah lesu karena ekonomi menurun atau sebaliknya?
Pemahaman mengenai kondisi pasar diperlukan untuk menentukan prediksi ke depan. Dari situasi terbaru seharusnya bisa diproyeksi apakah pasar dalam kondisi baik atau sedang buruk.
Jangan lupakan pula tentang persaingan. Perkirakan kondisi kompetisi yang dialami. Jika punya gambaran data tentang kompetitor, maka akan lebih baik. Pemahaman ini krusial karena sedikit banyak penjualan pasti akan dipengaruhi oleh pesaing.
Lihat pula mengenai data-data mengenai calon pelanggan. Penelaahan lebih lanjut diperlukan. Misalnya tentang seberapa banyak jumlahnya dan kondisinya saat ini. Pengukuran tentang apakah mereka akan mau mengeluarkan uang untuk membeli produk atau menggunakan layanan yang ditawarkan juga tidak kalah penting.
3. Jabarkan Prediksi Dengan Detail
Selanjutnya mulai lakukan penjabaran proyeksi secara mendetail. Perincian prediksi diperlukan agar akurasinya bisa semakin meningkat. Sebagai contoh, bagilah perkiraan penjualan di setiap saluran mulai dari penjualan online lewat website, toko di marketplace, atau media sosial. Jika ada toko fisik, masukkan pula proyeksinya.
Perkirakan hasilnya secara rasional sesuai dengan analisis dari berbagai data yang sebelumnya dimiliki. Hasil perkiraan yang rinci akan cenderung lebih akurat.
4. Lakukan Pemantauan dan Revisi
Prediksi penjualan sudah berhasil dibuat. Namun, meski sudah dijalankan, tetap lakukan pemantauan hasilnya agar manfaat besar diperoleh bagi bisnis.
Cobalah untuk melihat tingkat kesesuaian hasil dengan prediksi. Jika dirasa terdapat ketidakcocokan, segera lakukan analisis untuk mengetahui penyebabnya. Bisa jadi asumsi yang dibuat sebelumnya salah.
Ketika hal tersebut terjadi disarankan untuk segera melakukan revisi. Jangan segan untuk membuat perbaikan. Ini lebih baik dibanding mempertahankan prediksi yang kurang akurat.
Manfaatkan Sales Tracker
Melakukan berbagai langkah yang sudah dipaparkan akan membantu menjaga akurasi prediksi penjualan. Namun, pemanfaatan sales tracker akan semakin mempermudah semuanya.
Sales tracker merupakan perangkat yang mampu memberi gambaran utuh terhadap semua proses penjualan. Di dalamnya bisa terdapat data-data mengenai sales mulai dari aneka proses yang dilakukan serta hasilnya. Secara otomatis, semuanya akan tercatat di sistem tersebut.
Keberadaannya akan mempermudah penarikan data maupun akurasinya. Ini penting untuk menjamin proyeksi penjualan semakin akurat dan mudah dilakukan.
