Penerapan workforce management system bertujuan untuk menerapkan tata kelola yang baik di segala sektor. Divisi sales pun dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan.
Manfaat penerapan workforce management system sangat besar. Performa bisnis akan terangkat jika mampu menerapkannya secara konsisten. Hal itu tidak lepas dari kemampuan sistem tersebut untuk menghadirkan efisiensi dan kemudahan kerja.
Divisi sales yang membutuhkan peningkatan penjualan pun dapat menikmati hasilnya. Bagaimana dampak workforce management system terhadap peningkatan penjualan? Seperti ini dampak dan cara penerapan workforce management system dalam mendukung kenaikan penjualan.
Menjaga Kepuasan Pelanggan Lama
Penerapan workforce management system mampu menghadirkan sistem kerja yang memudahkan dalam melayani pelanggan. Kemudahan tersebut akan mendukung divisi sales dalam menghadirkan layanan yang efektif terhadap pelanggan agar pelanggan merasa puas.
Tingkat keberhasilan penerapan tersebut bisa diukur dari level retensi pelanggan yang diraih. Dipaparkan oleh vWork, Harvard Business Review menyebutkan bahwa, seandainya semua pelanggan puas, maka tingkat retensinya pasti mencapai 100%.
Tingkat ini merupakan tingkat ideal dimana setiap bisnis perlu mencapainya. vWork juga menyebutkan bahwa untuk mendapatkan konsumen baru biasanya memakan biaya lebih tinggi 25% dari pelanggan lama. Jadi, meningkatkan retensi berarti menghemat biaya yang dikeluarkan.
Workforce management system bisa menghadirkan hal tersebut. Sistem tersebut akan menyediakan perangkat yang efisien dan terukur untuk melayani pelanggan dengan baik. Tentunya hal tersebut mampu membuat penjualan terangkat karena pelanggan merasa puas.
Jika perusahaan masih memiliki tingkat retensi pelanggan yang rendah, perusahaan bisa bergerak cepat untuk memperbaiki diri. Tingkat retensi yang rendah dapat menjadi indikator yang menunjukkan terdapat kekurangan dalam layanan pelanggan.
Otomatisasi Proses Kerja
Proses kerja yang lebih cepat merupakan kunci dari keberhasilan dalam kompetisi bisnis. Hal tersebut bisa diraih dengan otomatisasi proses kerja.
Penerapan workforce management system bisa melakukan hal tersebut. Dengan banyaknya keuntungan dari penerapan otomatisasi proses tentu saja membuat divisi sales sangat dianjurkan untuk menerapkannya. Dengan adanya otomatisasi tersebut diharapkan proses kerja akan lebih cepat.
Kemampuan tersebut akan menjadi keuntungan tersendiri dalam melayani pelanggan. Konsumen akan merasa puas karena memperoleh pelayanan yang cepat.
Sebagai contoh mudah terkait pengaturan jadwal kerja. Jika sudah terdapat sistem yang menjadwalkannya otomatis, maka semua kegiatan akan tertata dengan baik.
Pelanggan akan terus terlayani karena telah ada karyawan yang dijadwalkan untuk melayani kebutuhannya. Konsumen akan merasa puas, sehingga ada potensi kenaikan retensi pelanggan.
Memperoleh Data Secara Real Time
Kecepatan bergerak sering menentukan kemenangan dalam persaingan. Tidak terkecuali dalam mendapatkan pelanggan. Jika sebuah perusahaan mampu lebih cepat memberikan yang dibutuhkan konsumen dibanding pesaingnya, maka mereka akan memenangi kompetisi.
Hal tersebut dimungkinkan dengan pemanfaatan workforce management system. Pemanfaatannya memungkinkan perolehan data secara langsung saat itu juga. Hal Ini sangat krusial dalam mendukung kenaikan penjualan.
Contohnya ketika ada pelanggan yang membutuhkan produk dalam jumlah tertentu. Workforce management system membuat tim penjualan dapat melihat stok produk yang ada secara langsung. Berbekal data tersebut, tim penjualan bisa langsung memberikan penawaran.
Karena semuanya otomatis, maka waktu yang dibutuhkan lebih cepat. Perusahaan berarti bergerak lebih gesit, sehingga peluang memenangi kompetisi kian besar.
Mampu Memberikan Prediksi Akurat
Prediksi yang akurat sangat membantu untuk bersiap sejak jauh hari. Bukan rahasia lagi, persiapan yang tepat merupakan kunci keberhasilan. Lagi-lagi workforce management system mampu menghadirkannya.
Pengelolaan tenaga kerja dengan workforce management system akan menghasilkan data. Dengan memanfaatkan analytic, data-data tersebut bisa diolah untuk menghadirkan prediksi yang akurat berdasarkan pola yang sudah terjadi.
Terkait penjualan, hal itu sangat penting. Salah satu contoh pemanfaatannya untuk memprediksi kenaikan permintaan pada waktu tertentu. Workforce management system sudah bisa memproyeksinya jauh-jauh hari. Dengan demikian, tim penjualan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi momen tersebut.
Penerapan workforce management system berarti mempermudah dan mempercepat proses kerja. Hal ini pasti akan mendukung kinerja tim termasuk divisi sales. Buahnya akan terlihat, yakni peningkatan penjualan yang diharapkan.