Kesuksesan perusahaan tidak hanya bergantung pada strategi pemasaran saja. Diperlukan juga sebuah metode pengoptimalan kemampuan perusahaan agar mempunyai nilai lebih dari kompetitor yaitu core competency atau kompetensi inti.
Ingin tahu lebih jauh tentang metode kompetensi inti ini? Dan seberapa penting metode ini di dalam perusahaan? Nah, kali ini akan kami jelaskan di sini secara detail kepada Anda. Jadi simak penjelasannya hingga akhir artikel.
Apa Itu Core Competency?
Sederhananya, kompetensi inti merupakan kombinasi dari sumber daya kapabilitas. Kombinasi tersebut, nantinya bersinergi dengan tujuan untuk menciptakan ciri khas suatu perusahaan dengan kompetitor.
Ciri khas tersebut akan menjadi nilai tambah untuk perusahaan. Selain menaikkan nilai suatu perusahaan, juga meningkatkan kelangkaan dan tidak ada yang menyamainya.
Tujuannya agar produk maupun layanan Anda unggul dan berbeda dari pesaing.
Bayangkan jika perusahaan Anda tidak tersubstitusi? Tentu klien atau customer dapat dengan mudah mengenali brand yang Anda bangun selama ini.
Karena, perusahaan Anda memiliki ciri khas yang berbeda dari para pesaing.
Sejarah Core Competency
Perlu Anda ketahui, kompetensi inti bukanlah metode baru. Metode ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1990, oleh C.K Prahalad dan Gary Hamel.
Mereka mengenalkannya pada sebuah artikel yang berjudul “Core Competence of the Corporation”.
Artikel tersebut cukup populer karena berhasil dimuat di Harvard Business Review. Dari sanalah metode ini mulai dikenal luas hingga ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Bagaimana Core Competency Bekerja?
Untuk mengimplementasikan metode ini, ada hal yang perlu dicatat. Pertama yaitu dari kemampuan perusahaan yang fungsinya untuk mengoordinasikan dan mengintegrasikan sumber daya internal.
Core competency tidak hanya sekadar memilih untuk mempekerjakan staf yang cerdas dan inovatif saja. Namun lebih menitik beratkan pada mengatur tim agar bisa saling bekerjasama dan juga saling menguatkan satu dengan yang lain.
Selanjutnya, di dalam kompetensi inti, diperlukan sebuah koordinasi yang bagus. Tujuannya agar para kru tidak saling bersaing untuk kepentingan diri sendiri, melainkan kepentingan bersama, dan perusahaan.
Terakhir, kompetensi inti, memfokuskan pembelajaran kolektif dalam koordinasi aliran teknologi, maupun keterampilan produksi.
Pentingnya Core Competency Bagi Setiap Perusahaan
Metode ini penting untuk diaplikasikan di perusahaan-perusahaan. Pasalnya, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan. Manfaatnya itulah yang menjadi alasan kenapa perusahaan wajib mengimplementasikannya.
Nah, berikut kami jelaskan, alasan kenapa perusahaan-perusahaan perlu mengaplikasikan metode ini:
1. Identitas Perusahaan Tidak Mudah Ditiru
Kompetensi inti memungkinkan Anda untuk membangun suatu perusahaan dengan identitas yang khas. Artinya, identitas suatu perusahaan tersebut, tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain, khususnya kompetitor.
Contohnya, Anda memiliki perusahaan kuliner. Rasa kuliner yang Anda produksi berbeda dari produk serupa lainnya. Pasalnya, resep dari kuliner Anda memiliki citarasa yang lezat, dan tidak bisa ditiru oleh brand lain.
2. Mudah Memperluas Jangkauan Inovasi
Pernah mendengar nama brand elektronik dengan produk yang beragam? Contohnya salah satu brand elektronik asal Korea Selatan, yang menawarkan produk elektronik lengkap. Mulai dari smartphone, TV, bahkan hingga kulkas.
Hal tersebut bisa terwujud dengan mengimplementasikan kompetensi inti di dalam perusahan. Hal ini juga berlaku pada perusahaan berbasis layanan.
3. Unggul dalam Persaingan
Dalam menjalankan bisnis, persaingan adalah tantangan yang cukup sulit dihadapi. Pasalnya, bisa saja perusahaan berhadapan dengan banyak pesaing di bidang yang sama.
Untuk memenangkan persaingan, diperlukan keunggulan yang dapat menonjolkan kelebihan.
Memahami kompetensi bisnis bisa menjadi jalan keluar di tengah panasnya persaingan. Dengan memahaminya, Anda bisa membuat produk yang tidak hanya unik, juga mampu menciptakan pelanggan yang loyal.
4. Menempatkan Perusahaan pada Peta Kompetisi
Anda tentu ingin perusahaan yang dijalankan dikenal dan bersaing dengan kompetitor yang jempolan bukan?
Dengan kemampuan memahami kompetensi inti, perusahaan Anda berpotensi sejajar dan muncul pada peta kompetisi. Dengan begitu, brand atau perusahaan Anda pun semakin dikenal.
Hal ini sangat penting di mana nantinya suatu perusahaan bisa memahami strategi untuk meningkatkan layanan dan produk bisnis.
Kompetensi inti juga akan menggerakkan seluruh manajemen, mulai dari level bawah hingga level tinggi untuk menjalankan prioritas perusahaan.
5. Berefek pada Perluasan Jaringan Pemasaran
Efek positif lain yang lahir dari metode core competency yaitu, mampu mengoptimalkan pemasaran. Kompetensi inti akan memudahkan perusahaan untuk bisa menemukan pasar baru.
Caranya yaitu dengan membaca kebutuhan pasar terhadap produk atau layanan Anda. Dengan begitu, Anda bisa berinovasi untuk menyediakannya.
Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan inovasi yang terjadi. Karena semakin berkembang inovasi suatu perusahaan, semakin lengkap produk maupun layanan yang ditawarkan.
Dengan begitu, pasar baru pun tercipta untuk meraup untung lebih besar. Itulah penjelasan tentang apa itu core competency.
Meski mudah dipahami, namun untuk mengimplementasikannya perlu kedisiplinan dan kerjasama. Jika sudah tercapai, maka tidak sulit bagi perusahaan untuk mengungguli kompetitor.
6 Contoh Core Competencies
Ada banyak contoh core competencies yang bisa kita lihat. Baik dari perusahaan-perusahaan lokal, maupun luar negeri.
Dengan melihat contoh-contohnya, sedikit banyaknya Anda akan mulai paham dengan strategi bisnis ini. Berikut daftar contoh-contoh untuk menambah wawasan Anda.
1. Contoh Core Competencies di Bidang Kuliner
Pernahkah Anda merasa terobsesi dengan produk kuliner tertentu karena rasanya tidak ada yang menyamai? Hal tersebut karena resepnya tidak mudah ditiru dan menjadikannya begitu khas dari produk serupa lainnya.
Contohnya salah satu produk bolu khas Medan. Teksturnya lembut, rasanya khas, dan pelayanannya pun memuaskan. Selain resep yang khas, penggunaan bahan-bahannya pun tentu berkualitas.
2. Contoh Core Competencies di Bidang Otomotif
Salah satu perusahaan otomotif raksasa asal Jepang, mengenalkan sistem bernama lean production. Sistem ini sangat populer di jajaran perusahaan-perusahaan otomotif.
Lean production, atau teknik produksi ramping, mampu membuat perusahaan memiliki struktur biaya produksi yang rendah. Hal ini tentu akan berdampak pada keuntungan yang didapatkan.
3. Contoh Core Competencies di Bidang Internet
Tahukah Anda, bahwa Google adalah perusahaan dengan lingkungan kerja yang nyaman dan inovatif? Perusahaan ini terbuka bagi para staf yang memiliki daya inovasi baik dan terbuka.
Buktinya, hingga saat ini, Google tetap menjadi layanan mesin terbaik di dunia. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut didukung oleh kombinasi insinyur dan tim yang terampil di bidangnya.
4. Contoh Core Competencies Perusahaan Supermarket
Saat ini, banyak perusahaan supermarket maupun minimarket yang membuka ratusan cabang di berbagai daerah. Hal ini bisa terwujud karena perusahaan tersebut memiliki manajemen yang begitu andal.
Selain itu, supermarket/minimarket, saat ini memiliki rantai pasokan yang bagus. Dengan begitu, jaringan distribusinya semakin luas dan efisien.
5. Contoh Core Competencies di Bidang Teknologi
Apple adalah salah satu perusahaan yang bisa dijadikan contoh core competencies di bidang teknologi. Pasalnya, perusahaan tersebut terus berinovasi dan mengembangkan teknologi gadgetnya ke arah yang lebih baik.
Selain inovasi yang terbilang imajinatif, perusahaan Apple juga memiliki sistem pemasaran yang bagus. Hingga akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-produk Apple selalu tampil beda dengan kualitas yang jempolan.
6. Contoh Core Competencies di Bidang Komputer
Perusahaan PC ternama, yaitu Dell, adalah brand PC/Laptop yang dibuat khusus dari pabrikan dengan biaya yang rendah.
Strateginya ini telah berhasil memberi kesempatan kepada jutaan customer untuk mendapatkan PC/laptop dengan harga terjangkau.
Meski murah, produk dari Dell tidak bisa dianggap murahan. Karena, menyediakan berbagai spesifikasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan customer.
Tips Sukses Membangun Core Competencies
Diperlukan kiat-kiat khusus agar kompetensi inti bisa berjalan dengan baik. Bagi yang ingin mencoba mengembangkannya, berikut kami jelaskan beberapa tips sukses dalam membangunnya:
1. Pemimpin Harus Berperan Aktif
Seorang pemimpin perusahaan, adalah orang yang memiliki peran strategis dalam menentukan dan mengembangkan kompetensi inti.
Pemimpin yang visioner dan inovatif, mampu menarik minat investor untuk menanamkan modal pada perusahaan yang dikembangkannya.
2. Buat Strategi yang Jelas Lalu Implementasikan
Strategi adalah hal yang paling penting dalam kompetensi inti. Tanpa strategi yang jelas, Anda tidak bisa mengoptimalkannya. Karena, kompetensi inti, akan berfokus pada strategi perusahaan.
Mulailah menyusun strategi agar perusahaan Anda lebih unggul dibandingkan kompetitor. Selain itu, susun juga strategi yang berfokus pada inovasi.
Karena, seperti contoh di atas, keunikan dan inovasi produk/layanan adalah goal dari kompetensi inti.
Setelah menyusun strategi, selanjutnya implementasikan. Karena, strategi tanpa implementasi tidak akan membuahkan hasil.
3. Menyesuaikan Strategi dengan Jenis Industri
Tidak semua strategi cocok dengan perusahaan Anda. Contohnya, bisnis di dalam bidang farmasi yang umumnya berfokus pada komersialisasi produk, pengembangan, dan riset agar mudah diserap pasar.
Tentu strategi di atas, tidak cocok untuk diimplementasikan pada perusahaan yang berbasis kuliner. Itulah kenapa, dalam menyusun strategi, harus berorientasi pada contoh perusahaan besar yang relevan dengan bisnis Anda.
4. Menjaga Orisinalitas
Jika ingin memiliki produk/layanan yang unggul dan unik, maka yang harus dikedepankan adalah orisinalitasnya. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Prahalad dan Gary Hamel, yang pertama kali mengenalkan kompetensi inti.
Dalam hal orisinalitas, kompetensi inti memiliki peran penting sebagai alat prediksi tentatif. Tujuannya agar bisa mengukur apakah produk/layanan sudah unggul dan orisinal dibandingkan pesaing atau belum.
Itulah penjelasan seputar contoh core competencies sebagai bahan pertimbangan Anda. Dengan mengenali contoh-contoh di atas, sedikit banyaknya kini Anda bisa mengetahui bagaimana hasil yang didapatkan. Semoga bermanfaat.