Ada kalanya bisnis perlu mendapat dukungan dari tenaga kerja yang memadai. Namun, terkadang kebutuhan pekerjanya hanya untuk sebagian waktu yang tidak terpegang. Jika memang seperti itu, opsi memanfaatkan pekerja paruh waktu bisa dicoba.
Tenaga kerja memang sangat berpengaruh terhadap performa bisnis. Memiliki pekerja yang cakap dan memadai dalam menjalankan pekerjaan akan mendorong produktivitas.
Namun, seringkali kebutuhan pekerja sangatlah tinggi. Ada banyak jam kerja yang harus diisi. Padahal, jumlah tenaga kerja tidak mencukupi untuk melakukannya.
Hal ini sering menyulitkan perusahaan yang membutuhkan tenaga pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Maka, kalau mengalaminya, pemanfaatan pekerja paruh waktu bisa menjadi solusi menarik. Tenaga dan keahliannya dapat mendukung performa bisnis.
Pengertian Pekerja Paruh Waktu
Merujuk kepada definisi dari Badan Pusat Statistik (BPS), pekerja paruh waktu ialah tenaga kerja yang bekerja di bawah jam kerja normal atau di bawah 35 jam per minggu. Adapun lama waktu bekerja dan jam kerjanya bisa bervariasi. Semuanya sangat tergantung kepada perusahaan yang mempekerjakan.
Pekerja paruh waktu bisa bekerja di berbagai bidang berbeda. Namun, bisnis retail, hospitality, serta food and beverages yang paling banyak mempekerjakan mereka.
Belakangan pekerja part-time ini semakin banyak. BPS mencatat, pada kuartal ketiga tahun 2020, jumlahnya meningkat hingga 26%. Hal ini menandakan banyak pihak mulai dari perusahaan maupun pencari kerja sendiri yang menyukai bekerja paruh waktu.
Cara Kerja Pekerja Paruh Waktu
Pada dasarnya pekerja paruh waktu sama seperti tenaga kerja lain. Mereka menjalankan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan kerja dengan pihak yang mempekerjakan. Jenis pekerjaannya pun bisa jadi sama dengan pekerja lain. Namun, mungkin pula ia diberi tugas berbeda.
Perbedaan mendasar dengan tenaga kerja lain hanya terletak di lama waktu bekerja. Pekerja paruh waktu memiliki lama waktu bekerja di bawah jam kerja normal. Jika biasanya tenaga kerja biasa bekerja delapan jam per hari, pekerja part-time menjalankan kerjanya di bawah jam tersebut.
Adapun lama waktu bekerja yang pasti juga tergantung ke perjanjian kerja. Bisa empat jam, lima jam, atau cuma tiga jam. Semua tergantung kesepakatan kerja. Begitu pula halnya dengan jam kerjanya.
Manfaat Pekerja Paruh Waktu
Pekerja paruh waktu menjanjikan banyak manfaat kepada perusahaan yang mempekerjakan. Paling utama mereka bisa menjadi solusi kebutuhan tenaga kerja yang efisien.
Seringkali kebutuhan tenaga kerja bertambah dalam kondisi tertentu. Contohnya ada kebutuhan membuka jam operasional restoran lebih panjang dari biasanya karena ada momen sibuk pada masa liburan. Hal tersebut dapat diatasi dengan merekrut pekerja paruh waktu untuk mengisi waktu tambahan tersebut.
Dengan kata lain, perekrutan tenaga kerja paruh waktu akan sangat cocok bagi bisnis yang membutuhkan dukungan pekerja yang tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja permanen. Berkat hal tersebut, perusahaan bisa memperoleh tenaga kerja dengan kemampuan yang dibutuhkan secara cepat. Namun, agar mendapatkan yang sesuai kebutuhan, perusahaan perlu melihat kapabilitas dan skill yang dimiliki pekerja part-time.
Pemanfaatan pekerja paruh waktu dapat pula menjadi momen audisi bagi kemampuan tenaga kerja. Dengan mempekerjakannya, perusahaan tahu kualitas pekerja secara nyata. Jika dirasa memuaskan, mereka dapat merekrutnya secara permanen.
Bukan hanya itu, dari segi finansial, perekrutan pekerja paruh waktu juga memberikan penghematan besar dari segi biaya tenaga kerja. Biasanya tidak ada komponen biaya lain terkait tenaga kerja yang mengikuti selain gaji.
Hal ini sangat berarti bagi perusahaan dalam skala kecil dan menengah yang harus memperhitungkan aneka biaya dengan detail. Tidak mengherankan banyak pihak yang siap memanfaatkan pekerja part-time demi mendukung performa bisnis.
Oleh sebab itu, pertimbangkan pemanfaatan pekerja paruh waktu. Jika digunakan secara tepat, tenaga dan kemampuannya akan sangat berguna bagi bisnis.
